Hehe nih adalah lanjutan
pengalamanku tetang hari minggu yang luar biasa karena sudah di kerjain ama
temenku karena mendatangi kondangan yang ngak ku kenal siapa yang nikah.
Sekarang sore hari ku berada di rumahnya mas nano. Sampai disana setelah
kondangan lalu hujan deres (sederas-derasnya) #hiperbola. J sampai disana akhirnya
Cuma nongkrong aja di depan rumahnya yaitu ada sebuah mushola sambil menikmati
hujan turun dan berdoa agar petani yang sedang melakukan tanam padi atau yang
baru membutuhkan air. Ini adalah rejeki dari Tuhan hiihii,. Hujan tak beberapa
lama ya kira-kira Cuma beberapa menit kalo ngak salah sih 45 menitan udah reda.
Waktu malam pun masih jauh pada saat itu masih pukul 4 sore. #waduh mau ngapain
lagi nih masak Cuma nganggur-nganggur ngak jelas sih. Ya udah deh ku putuskan
untuk jalan-jalan di sawah (maklum lah anak kota yang jarang melihat sawah) J sekalian deh sama
hunting foto sapa tau ada yang keren. Samapi di sawah aku di temani mas nano
kita hanya ke belakang rumah yaitu sawah milik orang. Sampai disawah seperti
biasa ternyata ada objek-objek yang keren untuk di foto yaudah deh kami
foto-foto aja. Dan baru sebentar ternyata kita kepikiran kalo nanti sore makan
malem mau pakai apa ya. Dan akhirnya kita melihat ke selokan dan ternyata melihat
ada keong emas. Nah pada waktu itu langsung tercetus kalo nih jalan-jalan
disawah sekalian ngambil keong emas untuk lauk., dan akhirnya mas nano pulang
mau ambil ember atau tempat untuk menampung keong emas tersebut. Tapi ternyata
setelah balik lagi di sawah mas nano ternyata membawa anak kecil juga (tetangga
rumah) sambil membawa tutup tudung saji atau penutup makanan. Weh untuk apa
itu. Ternyata untuk lebih mudah aja ngambil keong-keongnya kan seperti perinsip
menjaring hehe (kan tudung saji berlubang-lubang). Dan setelah mau ambil tuh keong emas ternyata
ada keragu-raguan lagi. Yaitu enak ngak ya keong emas dimakan (karena aku dan
mas nano belum pernah juga makan). Nah pada waktu itu juga mas nano suruh aku searching
di google tapi tak dinyana ternyata di tengah sawah ngak ada sinyal provider ku
yaitu “3” :D
Dan langsung muncul lah ide dari
si anak kecil tadi yang dibawa ma mas nano. “Mas cari ikan aja kan lebih enak
dari pada keong” kata jenry (anak kecil tersebut). Hoho oh iya juga ya i think
“it’s good idea” langusng deh kami setuju dan akhirnya kami menyusuri sawah
yang terdapat selokan kecil yang aliran airnya juga ngak seberapa karena airnya
Cuma sedikit. Dan kami menjaring-jaring mendapatkan ikan kecil-kecil tapi ngak
papa lah lebih jelas lauknya bisa dimakan (lha dari pada keong emas yang ngak
jelas cara ngolahnya dan masaknya gimana) hehe. Dan tak dikira sudah banyak
juga lah hasil menjaring kita (mas nano dan jenry) >> aku di atas aja
nangkepin ikan hasil njaring ke dalam ember J..
dan kami lanjut pulang kerumah dengan hasil tangkapan yang tak seberapa (yang
penting buat lauk masih cocok deh) hehe.
Sampai dirumah lanjut membersihin
ikan dari kotoran perut sampai bersihin sisiknya. Walaupun ikannya Cuma sak
uprit atau kecil-kecil ngak papa lah. Kalo mau makan enak harus butuh perjuangan dulu kok. hehe setelah bersih walaupun membersihkan lama
banget ya sekitar 60 menitan (karena maklum anak kota kayak aku ni jarang
banget membersihkan ikan yang masih hidup) hoho terus mas nano di dapur sudah
membuat bumbu bawang sama garam. Na udah terus saya giliran yang merendam ikan
tersebut kedalam bumbu-bumbunya. J
habis itu kami melanjutkan memasaknya nah aku lagi yang dapat giliran
memasak.,. wuihh minyaknya meloncat-loncat entah kemana hehe,. Dan terpaksa deh ku gunakan tutup panci untuk
melindungi ku dari cipratan minyak panas. Dan tak menunggu lama akhinya jadi
juga dan siap disantap.
 |
mas Nano di pematang sawah | | | | |
|
|
 |
Mas nano dan Jenri Syarifudin menjaring dengan tutup tudung saji |
|
 |
serius membersihkan ikan (pertama kali) |
 |
Masak Ikan hasil tangkapan |
 |
Menyantap hasil tangkapan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar